Berkati Aku dengan CintaMu

Hemmh, entah ini kesekian kalinya apakah tulisan ini akan selesai atau tidak, dan mampu kupublish atau kupindahkan dalam tumpukan cerita pada file khusus.

Menemui kamu (Yaa Mujahid!), serasa membuka luka lama yang menganga hingga akhirnya aku kembali terjatuh, dan move on pun gagal lagi. Sejak aku memutuskan untuk mengubah hidupku, aku tak lagi punya waktu denganmu, walau hanya untuk sekadar menyapa (yach, karena menyapamu membuat goresan lukaku tak kunjung sembuh).

Takdir begitu lembut menyapa hati dan memberi hikmah pada jiwa yang rapuh ini. Kota-kota yang pernah kukunjungi, bidang-bidang yang pernah kujamah, putaran waktu yang telah kulalui, pun makanan-makanan khusus yang mempunyai cerita, mengukiran pahatan yang kian menukik dan tajam.

Namun kali ini aku gagahkan diri untuk terus melangkah tanpa menengok ke belakang, pada sakit yang kau timpakan padaku. Yach, karena hidup harus terus berjalan dan lebih baik hingga akhir kelak menemuiNya. Aku pun bersyukur bertemu dengannya, dengan mereka, yang mampu membuatku terus bertahan, bertahan, dan bertahan untuk lebih baik lagi, dan belajar selalu untuk hadirkanNya dalam setiap nafasku.

saat tujuan hilang jalanan pun sepi

datang dan bawa aku pergi

hanya itu pintaku, ini perlindunganmu,

kau milikku….

beri aku pemikiranmu

beri aku sumpah dan janjimu

beri aku petunjuk doamu

beri hatiku perlindungan

beri aku alasan baru

beri mimpiku sayap untuk terbang

berkati aku dengan doamu

lihatlah diriku juga

apa kau mendengar? aku menangis

apa kau mendengar, mengapa aku menangis?

masih ada waktu

bagaimana ini terjadi

aku ingin kau selalu dalam hidupku

seperti harapan yang jadi kenyataan

kau ketenangan jiwaku

kau kepercayaanku

berkati aku dengan doamu

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *