Arsip Kategori: Cerpen n cerBung

Serpihan Mutiara Hati (1)

Aku memaksa.

Adik sepupu Umi, Tina namanya. Melarangku melakukan penelitian di kampungnya lantaran ada seorang gadis kecil yang aneh di kampung Talung itu. Namun aku bersikeras tetap akan melakukan tugas dari kampus untuk penelitian. Dengan alasan apa pun dan siapa pun yang mencegahku, terlebih hanya karena keberadaan gadis kecil itu. Lanjutkan membaca

Untaian Doa dalam Sujud Panjangku (3)

Di sepertiga malam ini, aku bersimpuh memohon belas kasih sayang cinta-Mu ya Rabb,..

Segala puji bagi-Mu ya Rabb,.. Tuhan Penguasa semesta alam, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Yang Menguasai hari pembalasan. Tiada Tuhan Yan Haq kecuali Allah. Dia bertindak sekehendak-Nya. Ya Allah, Yang tiada Tuhan Yang Haq kecuali Engkau Yang Maha Kaya, sedang kami adalah orang-orang papa dan miskin. Turunkanlah rahmat-Mu dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan itu sebagai kekuatan dan bekal yang menyampaikan pada tujuan sampai pada batas waktu tertentu. Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Segala puji bagi-Mu Ya Allah, Tuhan Penguasa semesta alam, puji syukur yang memenuhi segala nikmat-Nya serta dapat mengimbangi tambahan anugerah karunia-Nya.

Lanjutkan membaca

Untaian Doa dalam Sujud Panjangku (2)

Kali ini Rasya dilarikan ke puskesmas untuk pemeriksaan medis. Demam, umum terjadi pada bayi. Namun ada yang demam biasa dan demam panas yang cukup tinggi. Penjelasan dari bidan di puskesmas. Untuk yang dialami Rasya demam panas yang cukup tinggi sehingga menimbulkan gejala epilepsi. Demi pencegahan lebih buruk pada Rasya, dokter menyarankan untuk segera ke dokter spesialis anak di kota. Selain mereka dapat menangani secara tepat, peralatannya pun lebih lengkap. Namun memang tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan.

Lanjutkan membaca

Untaian Doa dalam Sujud Panjangku (1)

Tangisnya memenuhi ruangan.

Sementara di luar sana, gema takbir membahana. Tabuh bedug menggemuruhkan dada bagi siapa pun yang mendengarnya. Di setiap sudut kampung saling bersautan meramaikan kegembiraan umat Islam. Hilir mudik anak kecil membawa kembang api bersorak ria dengan gaun baru mereka. Para ibu saling membagikan beras demi menjalankan kewajiban ketiga mereka sebagai muslim. Panitia zakat pun sibuk melayani masyarakat yang silih berganti berdatangan.

 

Lanjutkan membaca

Ibu, Ijinkan Aku Memelukmu!

Jimmy, aku muak mendengar namamu disebut.

Tak jarang kumendapati dia menangis dan mengelu-elukan namamu. Ia pun meremas dan memukuliku. Apa salahku hingga hatinya tak sudi jika aku hadir didepannya?

Sejatinya itu bukan mauku. Kau yang memaksaku hadir. Kau yang menyebabkanku terbentuk. Karena perbuatanmu itulah kini aku hadir disini. Terpenjara dalam sunyi.

Kesekiankali kau membiarkan perutku kelaparan. Bahkan dihari ke tujuh kau memaksa dan rela memasukkan makanan pahit yang hampir merenggut nyawa itu kemulutku.

Lanjutkan membaca