Arsip Bulanan: April 2009

Bergabung Dengan Kehendak Allah Saja

Tulisan Taufiq Ismail untuk Husni Djamuluddin,.

Tengah hari, Selasa 7 September 2004, sahabat kami Husni Djamaluddin muncul di Rumah Horison, Jalan Galur Sari II/54, Jakarta Timur. Koalisi penyakit di dalam tubuhnya telah menjadikan dia alumnus (paling kurang) lima hospital: Rumah Sakit Akademis, MMC, Persahabatan, Dr Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Pisau bedah telah menyayat-nyayat tubuhnya dua kali untuk menyingkirkan kanker di saluran pencernaannya dan meringkas sembilan meter ususnya. Dalam tiga tahun terakhir ini, penyair ini telah melompat-lompat antara hayat dan maut silih berganti dengan tangkas dan ritmis, menghindar jangan sampai tersentuh tali yang diayun-ayunkan ke kiri ke kanan ke atas ke bawah dalam permainan kehidupan ini, mondar-mandir Makassar-Jakarta-Makassar-Jakarta. Husni kelihatan segar siang itu. Dia memperhatikan galeri foto sastrawan yang baru disusun rapi fotografer-wartawan Ed Zoelverdi di dinding ruang tamu Rumah Horison, dan melihat citra wajahnya dibingkai. Husni suka sekali fotonya yang diambil Ed itu.
                           œBelum pernah saya melihat itu,                           katanya.                            œBagus sekali.                          

Lanjutkan membaca

Mengubah Diri

kembar2

kembarku hilang dimakan waktu..

Ketika semua tegang menunggu..

hari sabtu yang lalu..

dia datang membawa sembilu..

dan…

kini sembilu tertanam di hati yang mulai membiru..