Arsip Bulanan: November 2008

Bisikan Jiwa

Kala kusambut mentari pagi ini
Kusadari cahayanya begitu hangat
Menerangi seisi bumi yang baru terbangun dari lelap
Namun Sayang….
Kehangatannya tak mampu tuk hangatkan hatiku
Dan kala pagi ni kumelihat dirimu
Hati kecilku berkata
“Kaulah Pangeranku”
yang selama ini kutunggu
Wahai Pangeran….
Sudikah kau menghangatkan hatiku yang beku ini?
Dan temani aku dalam setiap langkah kehidupan…

Jawab aku…..

Muslimah Sejati

Muslimah Sholihah Sejati
Selalu Membawa Maslahat
Selembut Khadijah
Secerdas Aisyah
Semulia Ummu Salamah
Secemerlang Fatimah
Sesantun Zainab
Setegar Asma
Segagah Nasibah

Andakah Muslimah Sholihah Sejati itu?!! Buktikan!:)

Awal dan Permulaan

Segala peristiwa berawal dari pandangan mata
Jilatan api bermula dari setitik bara
Berapa banyak pandangan yang membelah hati
Laksana anak panah yang melesat dari tali
Selagi manusia masih memiliki mata untuk memandang
Dia tidak lepas dari bahaya yang menghadang
Senang dipermulaan
Dan ada bahaya yang menghadang di kemudian hari
Tiada ucapan selamat datang
Dan ada bahaya saat kembali

Surat Kakak

Syukron Dinda

Dinda….
Terima kasih atas semua
yang dinda lakukan tuk kanda
Dengan apa kanda harus membalasnya

Do’a dan harapan kanda
sukses menyertai dinda
Curahan beribu-ribu terima kasih
kakanda haturkan

Maaf……(1000x)
ketika ada rasa marah, kecewa
sebel, kesel dsb di hati dindan karna kanda
yang jelas kanda sayang dinda

Kakak Moe
Rikhatul Unim

Arti Hidup

Dalam bulatnya dunia kita hidup

Terkandung baur cinta dan nestapa kehidupan

Jika kita arungi bola itu ……

Maka akan kita rasakan lurus likunya dunia

Ketika jiwa dan raga kita bersatu

Itulah kesempatan bagi kita …..

Untuk bertualang dalam selimut terjalnya kehidupan
Bangunlah kawan!!
Lanjutkan membaca

ML

Hi guys!

Pernah “ML” lom??

Asyik buanget tahu,…

Apalagi saat lampu mati, romantis banget

Kalo bersentuhan, wuih hot banget!

Tapi jangan sampe kena cairannya,.

BAHAYA banget lho!

Dari kecil aku sering “ML”

ML = Main Lilin,… (“,)

Untuk Sahabat

Mari mengurai silsilah di ranah membasah
Pejamkan matamu sejenak agar dapat kukecup resah
Tak kuharap ada nanah di sebalik bilah-bilah yang berdarah
Jazirah itu akan kita tanami tetumbuhan penawar lelah

Mari mengeja kalimat-kalimat yang tak sudah
Kita rangkai jadi kelambu dalam galau malam mendesah
Lentera-lentera telah terpasang menyambut titah
Istana bebintang mengundang kita dalam jamuan kisah

Mari berbaring dalam dongeng pengantar tidur
Kenangan mengukir dalam doa yang tak akan terkubur
Tapak-tapak tamadun memutar aksara untuk bertutur
Setiap untai kataku adalah harap yang tak pernah luntur

Mari… memutar kalam mendayung lebur !