Disini aku masih sendiri
merenungi hari-hari sepi
Aku tanpamu
Masih tanpamu
Bila esok hari datang lagi
Ku coba untuk hadapi semua ini
Meski tanpamu, Oo~ meski tanpamu
Bila aku dapat bintang yang berpijar
Mentari yang tenang bersamaku disini
Ku dapat tertawa menangis merenung
di tempat ini aku bertahan
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apakah aku slalu dihatinya
Aku disini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
Kalau aku masih tetap disini
Ku lewati semua yang terjadi
Aku menunggumu, oo~ aku menunggu
~{}~
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
Masih berharap didalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apakah aku ada dihatinya
Aku disini menunggunya
Masih berharap didalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
Oo~
Suara dengarkanlah aku
— Ketika lirik lagu ini dilantunkan oleh grup band Hijau daun tertangkap oleh gendang telingaku,.
sejenak seluruh aktivitas dan aliran darahku berhenti…
Apa gerangan sebenarnya yang terjadi antara lirik lagu dengan diriku? Atau bukan dengan lirik lagunya?
Aku hanya merasa seolah itu terjadi diluar kesadaranku…. Aku begitu benar menyimaknya..
masak sih???????????????????????
hiii boleh juga? kapan2 buatin aq ya buat ngisi artikel di blogku aq g bisa bikin puisi