Arsip Penulis: Ummu Rayhan

Tentang Ummu Rayhan

If You Keep On Believing The Dreams, Thats You Wish Will Be Come True

Nginap di Darul Falah “bersama KM3”

Jum’at, 5 Juni 2009, teman-teman KM3 mengadakan DM ke 2 di tahun ini. Acara berlangsung 3 hari, 5 – 7 Juni. DM 1 Oktober lalu bertempat di Kepanjen, Malang. Kali ini panitia menyediakan tempat di Batu, tepatnya di Mahad Darul Falah. Peserta yang hadir cukup banyak sekitar 25 orang terkait dengan DM 2 kali ini adalah susulan dari DM 1. Lanjutkan membaca

Rahasia terindahNYA

Sesuatu yang IA rahasiakan dari sesuatu yang lain, salah satunya adalah kematian di dalam kehidupan. Siapa yang akan tahu suatu kata mati akan datang padanya. Daun layu, terjatuh, hancur bersama tanah oleh cacing-cacing, ayam yang pagi tadi baru berkokok tiba-tiba terlihat nguyung dan gleg, mati. Seseorang yang jam ini bercanda tawa makan bersama di warung tetangga, tiba-tiba tersedak dan… mati.

Siapapun dan apapun tak dapat mengingkari adanya mati. Tak dapat ditawar, tak dapat direka, tak dapat diterka, tak dapat diintip, kapan ia datang, kapan ia menyapa, kapan ia menghampiri. Sesaat ketika kita mengingatnya, bahwa setelah mati akan ada kehidupan kedua, kehidupan yang abadi. Betapa siapapun tak akan siap saat ajal menjemput tiba-tiba. Kecuali orang-orang tertentu pastinya. Lanjutkan membaca

Bergabung Dengan Kehendak Allah Saja

Tulisan Taufiq Ismail untuk Husni Djamuluddin,.

Tengah hari, Selasa 7 September 2004, sahabat kami Husni Djamaluddin muncul di Rumah Horison, Jalan Galur Sari II/54, Jakarta Timur. Koalisi penyakit di dalam tubuhnya telah menjadikan dia alumnus (paling kurang) lima hospital: Rumah Sakit Akademis, MMC, Persahabatan, Dr Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Pisau bedah telah menyayat-nyayat tubuhnya dua kali untuk menyingkirkan kanker di saluran pencernaannya dan meringkas sembilan meter ususnya. Dalam tiga tahun terakhir ini, penyair ini telah melompat-lompat antara hayat dan maut silih berganti dengan tangkas dan ritmis, menghindar jangan sampai tersentuh tali yang diayun-ayunkan ke kiri ke kanan ke atas ke bawah dalam permainan kehidupan ini, mondar-mandir Makassar-Jakarta-Makassar-Jakarta. Husni kelihatan segar siang itu. Dia memperhatikan galeri foto sastrawan yang baru disusun rapi fotografer-wartawan Ed Zoelverdi di dinding ruang tamu Rumah Horison, dan melihat citra wajahnya dibingkai. Husni suka sekali fotonya yang diambil Ed itu.
                           œBelum pernah saya melihat itu,                           katanya.                            œBagus sekali.                          

Lanjutkan membaca

Ibu, Ijinkan Aku Memelukmu!

Jimmy, aku muak mendengar namamu disebut.

Tak jarang kumendapati dia menangis dan mengelu-elukan namamu. Ia pun meremas dan memukuliku. Apa salahku hingga hatinya tak sudi jika aku hadir didepannya?

Sejatinya itu bukan mauku. Kau yang memaksaku hadir. Kau yang menyebabkanku terbentuk. Karena perbuatanmu itulah kini aku hadir disini. Terpenjara dalam sunyi.

Kesekiankali kau membiarkan perutku kelaparan. Bahkan dihari ke tujuh kau memaksa dan rela memasukkan makanan pahit yang hampir merenggut nyawa itu kemulutku.

Lanjutkan membaca

Weekend di Kota Kembang

Wendit. Salah satu tempat wisata yang sejak dulu dikenal di kota Malang. Banyak penduduk yang menyebutnya Mendit. Merupakan wisata yang terkenal dengan sumber airnya dan keberadaan monyet-monyetnya (konon monyet-monyat ini tak dapat dihilangkan walau dulu pernah dipindahkan). Sebagian masyarakat percaya bahwa “jika ada insan manusia bertemu potongan hatinya di taman wisata tersebut, pasti akan sampai ke jenjang pernikahan, langgeng, mawadah, warohmah.” Lanjutkan membaca

Miladku

Hidup adalah suatu pilihan dan ujian. Ketika hati memilih untuk A, maka bersiaplah untuk segala yang berhubungan dengan A, tanggung jawab terutama.

Milad kali ini berbeda, berbeda di tempat yang beda, semangat yang beda, lembaran yang beda,… 01 Maret 2009 berjuta makna dan “kebaruan”

Terima kasih kawan BB_Crew, Sahabat Kopma, Saudara Forkis dan SKI, Seperjuangan FLP UM, Rekanku Samurai165, Asy-Syifa Camp, MTA Camp, Temanku kruchild, guruku Malhikdua, Adek-adek dirumah, Abah Umi dan keluarga besar Bani Ma’sum,. serta teman di dunia mayaku, dan lainnya mungkin ada yang tak kuketik (afwan jika ada yang tak disebutkan, mungkin lupa, protes ja gpp 🙂 ),… Saat usiaku bertambah dan umurku berkurang, semua tetap setia menemaniku,. Smoga kita semua selalu ada dalam ikatan cintaNYa hingga ke sisiNya,. Hadir dan dukungan semuanya sangat berharga bagiku,.

Suprise yang disajikan,. Sungguh RUARR BIASA!

Orang GiLa No 2

Suatu hari kuberjalan menyusuri suatu kota di negeriku tepat pukul 18.00 WIB, usai shalat maghrib tentunya. Gerimis kecil ikut menemani langkah santaiku. Saat sampai di tepi jalan raya, hatiku bergumam, “tumben, jalan raya di kota koq sepi tak ada lalu lalang kendaraan atau pun orang”. Pertanyaan dihatiku pun kujawab sendiri, “Oya, mungkin karena musim dingin dan juga ba’da shalat maghrib (masih pada berdzikir).

Lanjutkan membaca

Hilangnya Rasa Aman

Apa yang sesungguhnya dicari manusia dalam hidup ini? Sebagian manusia mungkin mencari popularitas, sebagian yang lain mungkin berpikir soal harta benda, dan ada pula yang menginginkan jabatan atau kedudukan sosial. Tentu saja tak sedikit manusia yang tidak tahu apa sesungguhnya yang dia inginkan. Namun, apa pun yang diraih dan dikejar manusia dalam hidupnya, pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan hadirnya rasa aman.
Bilakah seseorang memiliki rasa aman? Yaitu saat jiwa dan hatinya tenang dan yakin bahwa tak ada siapa pun atau sesuatu pun yang akan mengganggu, mencederai, menganiaya, atau menyakiti dirinya tanpa alasan yang dapat dibenarkan; bahwa tidak ada siapa pun dan sesuatu pun yang akan merenggut; merampas atau menghilangkan hak miliknya tanpa alasan yang dibenarkan.

Lanjutkan membaca