Ayo Peduli Anak Bangsa!

Tonggak pembangunan masa depan suatu bangsa ditentukan oleh anak-anak bangsa. Oleh karena itu, anak merupakan aset penting untuk keberlangsungan suatu bangsa. Dalam kenyataannya terdapat dua jenis anak, yaitu anak normal dan anak berkebutuhan khusus yang keduanya memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Pasal 5 ayat 1-5.

Lanjutkan membaca

Untaian Doa dalam Sujud Panjangku (3)

Di sepertiga malam ini, aku bersimpuh memohon belas kasih sayang cinta-Mu ya Rabb,..

Segala puji bagi-Mu ya Rabb,.. Tuhan Penguasa semesta alam, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Yang Menguasai hari pembalasan. Tiada Tuhan Yan Haq kecuali Allah. Dia bertindak sekehendak-Nya. Ya Allah, Yang tiada Tuhan Yang Haq kecuali Engkau Yang Maha Kaya, sedang kami adalah orang-orang papa dan miskin. Turunkanlah rahmat-Mu dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan itu sebagai kekuatan dan bekal yang menyampaikan pada tujuan sampai pada batas waktu tertentu. Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Segala puji bagi-Mu Ya Allah, Tuhan Penguasa semesta alam, puji syukur yang memenuhi segala nikmat-Nya serta dapat mengimbangi tambahan anugerah karunia-Nya.

Lanjutkan membaca

Untaian Doa dalam Sujud Panjangku (2)

Kali ini Rasya dilarikan ke puskesmas untuk pemeriksaan medis. Demam, umum terjadi pada bayi. Namun ada yang demam biasa dan demam panas yang cukup tinggi. Penjelasan dari bidan di puskesmas. Untuk yang dialami Rasya demam panas yang cukup tinggi sehingga menimbulkan gejala epilepsi. Demi pencegahan lebih buruk pada Rasya, dokter menyarankan untuk segera ke dokter spesialis anak di kota. Selain mereka dapat menangani secara tepat, peralatannya pun lebih lengkap. Namun memang tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan.

Lanjutkan membaca

Untaian Doa dalam Sujud Panjangku (1)

Tangisnya memenuhi ruangan.

Sementara di luar sana, gema takbir membahana. Tabuh bedug menggemuruhkan dada bagi siapa pun yang mendengarnya. Di setiap sudut kampung saling bersautan meramaikan kegembiraan umat Islam. Hilir mudik anak kecil membawa kembang api bersorak ria dengan gaun baru mereka. Para ibu saling membagikan beras demi menjalankan kewajiban ketiga mereka sebagai muslim. Panitia zakat pun sibuk melayani masyarakat yang silih berganti berdatangan.

 

Lanjutkan membaca

Perasaan Perempuan (2)

Tepat tanggal 06 Nopember tahun ini, sampe juga ke kota jakarta–berkunjung ke makam poro Yai—sampe tiba akhirnya di kota surabaya. Kota yang panas, penuh debu, dan “kabut“. Yach, itu pendapat kebanyakan orang. Tapi lumayan juga dari pada jakarta yang macetnya minta ampun.

Surabaya, ketika kata itu sampe ke ujung-ujung syaraf gendang telingaku, pedih, haru, bahagia, duka, lara, dan semua rasa tumpah di kota pahlawan itu. Ach, bukan surabaya yang ingin aku cerita kepada semua. Yang jelas Surabaya kini telah menjadi bagian dari hidupku.

Saat berada di Jakarta, aku terkaget melihat orang itu. Orang yang satu tahun lalu bertemu denganku di pelataran perpustakan itu. Namun, satu tahun yang lalu itu, aku hadir dalam pemakamannya.         (bersambung)

Perasaan Perempuan (1)

sudah menjadi sunatnya manusia bila perempuan lebih mengedepankan perasaan dan laki-laki lebih kepada logika.

begitupun dengan si perempuan ini, ia amat perasa. perempuan paruh baya itu duduk seorang diri di pelataran perpustakaan kota. teringat akan lakonnya beberapa tahun ke belakang.

“begitu sulit memberi kepercayaan kepada seseorang, tapi tiga tahun yang lalu entah mengapa aku begitu percaya kepada seorang laki-laki. namun seperti kaca di hantam batu, kepercayaan itu dikhianati hingga hancur tak berwujud.”

“apakah jalan ini adalah jalan yang Engkau kehendaki? mengapa terasa begitu menyakitkan. tidak kah aku bisa menjadi manusia bebas, berdiri di atas kakiku sendiri, meludah dengan rasa inginku, bernafas dengan kehendaknya paru-paruku.”

“aku bisa simpulkan, semua tak ada yang GRATIS! tak ada manusia yang ikhlas antarsesamanya… akh, tidak. aku salah. mereka begitu gampangnya saling membantu, apakah itu tidak berawal dari ikhlas? ya, aku salah.”

“aku salah, aku perempuan penuh salah. di tiap langkahku pasti salah.”

perempuan itu terus menceracau dan menangis hingga tersedu-sedu. menyakiti dirinya dengan beberapa tusukan jarum dan goresan silet.

perempuan itu? putus asakah dia dengan kehidupannya?

Rindu Dendam

Untuk Cinta Kita

di sudut kelas
ada sesuatu tak berbatas

di sudut hati
ada sesuatu yang tersembunyi

di sudut mata
ada sesuatu tak dapat diseka

di sudut jendela
ada satu tatapan hampa

memori akan kita bersama
merajut asa dan cinta

kutahu kini jarak akan kita
kutahu engkau sang pengelana

pundakmu tiba titah Illahi
langkahmu selalu pasti

satu yang tak kan hilang dari hati
aku dan kamu cinta-mencintai

Good Bye Malang City

hemmm… lama gak up date blog imut ini,.. eee malah beberapa hari lagi mau ditinggal kembali,..

Tak terasa tinggal sekian hari idul fitri segera tiba,.. Rasa tak rela berpindah ke bulan yang lain, terlebih disepertiga terakhir ini,.. moment yang begitu indah, sejuk, nyaman, tiada hari lain lebih tenang selain di bulan ini. Kasih-Nya berlimpah ruah. Nikmat bercinta dengan-Nya sangat terasa dan ingin selalu dengan-Nya.

Lanjutkan membaca

Semut Kecil

Liburan semester tiba saat bulan juni dan juli. Seperti yang lainnya, aku pun mudik ke kampung halaman. Yup! Brebes.

Aktivitas tak ada yang luar biasa. Semua berjalan biasa. Perjalanan Malang – Brebes Pkl 15.00 – 08.30 WIB. Cukup melelahkan. Kereta kelas ekonomi, siapa yang tak tahu, disana bermacam orang ada. Bakul-bakul hilir mudik. Terlebih di tiap stasiun pasti berhenti. Wuih! Panasnya terasa banget.

Lanjutkan membaca