Arsip Tag: Pertemuan

Sua Kembali

HamdanlilLah. Tiada ucapan syukur yang melebihi kebahagaiaan yang ada.
Berawal dari sebuah sms di penghujung mentari menampakkan sinarNya.

Dek, lagi dimana? Yu kangen, pengen ketemuan
Sontak aku girang, segera kutekan nomor telpon untuk pastikan posisinya.
Assalamua’alaikum
Wa’alaikumsalam

Lanjutkan membaca

Semangat Ngeblog

Teringat beberapa tahun yang lalu saat masih Aliyah-SMA-di Yayasan Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Brebes, tepatnya tahun 2003. Saat mengikuti tes masuk, saya tak banyak pikir panjang. Thoh tesnya hanya mata pelajaran matematika dan membaca Al Quran, saat itu cukup mudah bagi saya. Sebelumnya sempat melihat di brosur ada beberapa spesifikasi untuk program Aliyah, salah satunya spesifikasi komputer. Satu tujuan saya, yakni harus bisa masuk di spesifikasi tersebut. Maklum, anak desa yang masih gemerlap bila melihat dan bisa mengoperasikan komputer.

Benar prediksi itu, saya lolos tes dengan nilai tertinggi dari sekian ratus siswa. Sembilan koma lima! Entah diterima di kelas IPA pun IPS, yang terpenting bisa masuk program sepesifikasi komputer, gumam saya. Lanjutkan membaca

Safari Akhir “Tahun”

Safari akhir tahun kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Baik tema maupun tempatnya. Tahun lalu ziarah wali songo bersama 2 bus rombongan dari fatayat Jawa Tengah. Namun di hari akhir tepatnya di detik terakhir rampungnya serentetan acara ziarah tersebut belum sempat membuka pintu rumah sudah bergetar henpone menandakan ada sms masuk. Segera bertolak ke Jombang tengah malam itu juga, berita duka yang teramat bagi saya dan dunia umumnya karena telah berpulangnya Romo Kyai Abdurrahman Wahid.

Hingga hari ketiga beliau berpulang tetap saya berada disana, terlebih saat proses pemakaman yang sedetik pun saya tak ingin tertinggal pada momen tersebut. Ada satu pemandangan yang membuat saya terus berdecak SubhanalLah…. Beberapa kilometer dari tempat persemayaman terakhir beliau, area sweeaping sudah diberlakukan. Kala itu, berbagai kalangan masyarakat hadir. Mulai dari yang miskin hingga yang kaya. Mulai dari yang abangan hingga priyai. Warung-warung di daerah sekitar sungguh laris manis, warung apapun. Khususnya warung makan. Para tukang ojek pun kebanjiran order. Hingga masyarakat sekitar pun banyak juga yang memberikan makanan apa adanya secara cuma-cuma. Para kyai mulai dari tidak berambut hingga yang berambut sampai ke tanah pun ada, dari yang tidak berjenggot hingga yang berjenggot melambai-lambai, dari kyai fakir hingga kyai ningrat. Semua berjalan kaki sekian kilometer Lanjutkan membaca