Arsip Tag: Kerinduan

Mawarnya Mawarmu

Tidakkah mereka lihat
anggunnya bunga mawar
Tidakkah mereka sapa
senyumnya yang kian merekah

Tidakkah mereka dengar
lantunannya yang merdu
Tidakkah mereka peka
kelopaknya yang tengah sendu

Tidakkah mereka rasa
rindunya yang kian membuncah
Tidakkah mereka raba
lembutnya hati yang tengah gundah

Tidakkah mereka tahu
mawar memang indah
tapi penuh duri

Tidakkah mereka ingat
mawar merekah memang mempesona
tapi hadir dengan batas waktu

Tidakkah mereka tahu
mawar memang berduri
tapi penuh kelembutan dan ketegaran

Tidakkah mereka ingat
mawar memang ranum dan wangi
tapi perlu kesabaran, kejelian, dan kepekaan

agar tetap merekah, mewangi, tegar, dan tetap dalam pelukanmu

 

Kurindukan PanggilanNya

Aliran darah berputar-putar tidak tentu arah, nyeri disekujur tubuh terutama di daerah perut tak tertahankan, mata yang telah lelah untuk terpejam sejenak pun akhirnya terjaga. Hampir 2 jam mencoba rilex dari sekian akitivas disiang hari yang menghabiskan tenaga. Lanjutkan membaca

Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan juni

dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu


tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan juni

dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu


tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan juni

dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu

1989

video hujan bulan juni

Bulan Juni ini, mengingatkan saya pada puisi di atas. Puisi karya salah seorang penyair besar Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Lanjutkan membaca

Negeri 5 Menara ke Ranah 3 Warna

Sekitar enam bulan yang lalu, teman saya menenteng sebuah novel. Dengan bangga dia memberikan statement, wah, bagus sekali novel ini membuat saya melirik novel yang dibawanya. Penasaran saya terjawab. Judulnya Negeri 5 Menara. Saya belum bertanya mengenai sekilas ceritanya, atau tokohnya siapa. Tetapi dengan melihat covernya, saya merasa tidak tertarik. Mungkin karena setumpuk tugas sedang mendera saya saat itu.

Kamis, 08 Desember 2011 pkl 05.00 WIB, saya membuka situs kompas.com. Ada berita mengenai pembuatan film Negeri 5 Menara Lanjutkan membaca

Abah Masrur, Nanda Merindu

Malam itu tidak seperti biasanya. Hati ini begitu sesak dengan luapan rasa yang hendak membuncah. Teringat dan rindu yang menyayat memenuhi rongga dada.

Hingga larut malam telah lewat, mata ini pun tidak dapat juga terpejam. Bayangan dan gambaran wajahnya terus berkelebat di depan mata. Saya tak dapat lagi menenangkan diri. Segera kuusap wajah ini dengan air wudlu yang menyegarkan.

Sekian jam bergulat dengan dan syairNya. Tetap saja, rindu itu semakin menggunung. Fajarpun telah menampakkan sinarnya. Lanjutkan membaca